This translation may not reflect the changes made since 2002-08-26 in the English original.

Please see the Translations README for information on maintaining translations of this article.

Copyleft: Pragmatic Idealism

oleh Richard Stallman

Setiap keputusan yang dibuat seseorang berakar dari nilai-nilai dan tujuan-tujuan yang dimilikinya. Orang-orang bisa memiliki banyak perbedaan tujuan dan nilai; popularitas, keuntungan, cinta, keselamatan, kesenangan dan kebebasan, adalah beberapa tujuan yang mungkin dimiliki oleh seseorang yang baik. Ketika tujuan tersebut adalah membantu orang lain, kita mengatakan itu adalah idealisme.

Pekerjaan saya dalam bidang perangkat lunak bebas dimotivasi oleh tujuan yang idealistik; menyebarkan kebebasan dan kerjasama. Saya ingin memberikan semangat kepada perangkat lunak bebas untuk menyebar, menggantikan kelayakan perangkat lunak yang melarang kerjasama, dan akan membuat masyarakat kita lebih baik.

Itulah alasan dasar mengapa GNU General Public License ditulis seperti itu—sebagai copyleft. Semua kode yang ditambahkan kepada sebuah GPL—program yang dicakupi harus berupa perangkat lunak bebas, walapun diletakkan pada file yang terpisah. Saya membuat kode program saya tersedia untuk digunakan dalam perangkat lunak bebas, dan tidak untuk digunakan pada kelayakan perangkat lunak, untuk memberi semangat kepada pembuat perangkat lunak untuk membuatnya bebas pula. Saya membayangkan kelayakan perangkat lunak menggunakan hak cipta untuk menghentikan kita berbagi, kita pekerjasama bisa menggunakan hak cipta untuk memberikan pekerjasama yang lain keuntungan bagi diri mereka sendiri; mereka bisa menggunakan kode program kita.

Tidak semua orang yang menggunakan GNU GPL memiliki tujuan ini. Tahun-tahun sebelumnya, seorang teman saya diminta untuk merilis sebuah copyleft programnya menjadi dibawah syarat-syarat non-copyleft program. Ia memberikan respon kurang lebih sebagai berikut:

“Kadang-kadang saya bekerja pada perangkat lunak bebas, dan terkadang saya bekerja pada kelayakan perangkat lunak—tapi ketika saya membuat kelayakan perangkat lunak saya berharap untuk dibayar.”

Dia bersedia untuk membagikan pekerjaannya kepada masyarakat yang membagikan perangkat lunak, tapi tidak melihat alasan untuk memberikan bantuan kepada produk bisnis yang tak akan terjangkau oleh masyarakat kita. Tujuannya berbeda dengan saya, tetapi dia memutuskan bahwa GNU GPL berguna unuk tujuannya pula.

Jika anda ingin menjangkau sesuatu didunia, idealisme tidaklah cukup—anda harus memilih metode yang akan berhasil untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan kata lain anda harus menjadi “pragmatis”. Apakah GPL pragmatis? Marilah kita melihat hasilnya berikut ini.

Pikirkan GNU C++. Mengapa kita memiliki sebuah compiler C++ yang bebas? Hanya karena GNU GPL mengatakan itu harus bebas. GNU C++ dikembangkan oleh konsorsium industri, MCC, dimulai dari GNU C compiler. MCC biasanya bekerja sebagai acuan kelayakan sebisa mungkin. Tetapi mereka membuat C++ sebagai ujung tombak perangkat lunak bebas, karena GNU GPL berkata hanya itu cara mereka untuk bisa merilisnya. C++ menyertakan banyak file baru, tetapi semenjak mereka bermaksud untuk dihubungkan GCC, GPL tidak berlaku untuk mereka. Keuntungan bagi masyarakat kita menjadi terbukti.

Pikirkan GNU Objective C. NeXT pada mulanya ingin membuatnya sebagai acuan kelayakan, mereka mengajukan untuk merilisnya sebagai file-file .o, dan membiarkan pengguna menghubungkan mereka dengan keseluruhan GCC, berpikir bahwa ini adalah jalan sekitar permintaan GPL. Tapi pengacara kami berkata bahwa ini tidak dapat menghindari permintaan GPL, dan tidak diijinkan. Kemudian mereka membuat Objective C sebagai perangkat lunak bebas.

Contoh-contoh diatas terjadi beberapa tahun yang lampau, tetapi GNU GPL terus memberikan kita perangkat lunak bebas.

Banyak kepustakaan GNU yang dicakup oleh GNU Lesser General Public License, tapi tidak semuanya. Sebuah kepustakaan GNU yang dicakup oleh kepustakaan GNU GPL yang biasanya adalah Readline, yang mengimplementasikan pengeditan baris perintah. Sebulan yang lalu, saya menemukan bahwa program-program yang tidak bebas dirancang untuk menggunakan Readline, saya memberitahu pengembang tersebut bahwa hal tersebut tidak diijinkan. Ia bisa saja mengambil pengeditan baris perintah dari program tersebut, tapi yang ia seharusnya lakukan adalah merilisnya dibawah GPL. Sekarang program tersebut bebas.

Para programer yang menyempurnakan GCC (atau Emacs, Bash, Linux, atau GPL program apa saja) terkadang dipekerjakan oleh perusahaan atau universitas. Ketika programer tersebut ingin mengembalikan hasil pekerjaanya kepada masyarakat, dan melihat kodenya pada rilis berikutnya, pimpinannya mungkin berkata “Tunggu dulu—kode programmu adalah milik kami! Kami tidak ingin membaginya; kami telah memutuskan untuk mengubah hasil pengembanganmu sebagai produk kelayakan perangkat lunak.”

Beginilah bagaimana GNU GPL datang sebagai penyelamat. Para programer menampilkan kepada pimpinannya bahwa produk acuan kelayakan perangkat lunak ini akan menghadapi masalah hak cipta, dan karena itu sang pimpinan menyadari bahwa ia hanya memiliki dua pilihan: merelease kode baru tersebut sebagai perangkat lunak baru, atau tidak sama sekali. Hampir selalu ia membiarkan programmer melakukan apa saja yang dia inginkan, dan kode tersebut akan menjadi release berikutnya.

GNU GPL bukanlah tuan yang baik. Ia mengatakan tidak pada beberapa hal yang mungkin orang-orang ingin lakukan. Ada pengguna yang mengatakan bahwa ini merupakan hal yang buruk—bahwa GPL “tidak menyertakan” beberapa acuan kelayakan perangkat lunak milik pengembang yang “perlu untuk dibawa kepada komunitas perangkat lunak bebas.”

Tapi kita tidak mengeluarkan mereka dari komunitas, mereka memilih untuk tidak masuk. Pilihan mereka untuk menciptakan perangkat lunak bersifat acuan kelayakan merupakan sebuah pilihan untuk tetap berada diluar komunitas kami. Berada didalam komunitas kami artinya bergabung dalam bekerja sama dengan kami. Kami tidak dapat “membawa mereka kedalam komunitas kami” jika mereka tidak ingin bergabung.

Yang dapat kami lakukan adalah menawarkan mereka sebuah ajakan untuk bergabung. GNU GPL dirancang untuk membuat inducement dari perangkat lunak kami yang ada: “Jika Anda akan menjadikan perangkat lunak bebas, Anda dapat menggunakan kode ini.” Tentu saja, ia tidak akan memenangkan mereka selalu, tapi ia memenangkan banyak waktu.

Pengembangan acuan kelayakan perangkat lunak tidak memberikan sumbangan terhadap masyarakat kami, tetapi para pengembangnya seringkali menginginkan bantuan dari kami. Pengguna perangkat lunak bebas ini dapat menawarkan pengembang perangkat lunak bebas penekanan pada ego pengenalan dan penghargaan, tetapi bisa sangat menggoda ketike kalangan bisnis berkata kepada anda “Cukup ijinkan kami meletakkan paket anda dalam program acuan kelayakan kami, dan program anda akan digunakan oleh banyak orang” Godaan tersebut bisa sangat kuat, tetapi untuk jangka panjang kita lebih baik menjauh jika kita dapat menolaknya.

Godaan dan tekanan lebih sulit untuk dikenali ketika mereka datang secara tidak langsung, melalui organisasi perangkat lunak bebas yang telah mengadopsi kebijaksanaan dari kelayakan perangkat lunak. X Consortium (dan pendahulunya, Open Group) menawarkan sebuah contoh : didanai oleh perusahaan yang telah membuat kelayakan perangkat lunak, mereka telah berusaha selama satu dekade untuk memaksa programer tidak menggunakan copyleft. Sekarang Open Group telah membuat X11R6.4 perangkat lunak yang tidak bebas, Kita yang bertahan terhadap tekanan tersebut lega karena kita telah melakukannya.

Pada bulan September 1998, beberapa bulan setelah X11R6.4 dirilis dengan peraturan distribusi yang tidak bebas, Open Group membalikkan keputusannya dan merilis ulangnya dalam cakupan ijin non-copyleft perangkat lunak bebas yang dahulu digunakan untuk X11R6.3. Terimakasih untuk Open Group, tetapi tindakan pembalikan yang berurutan ini tidak membatalkan kesimpulan yang kita ambil dari fakta bahwa menambahkan peraturan dimungkinkan.

Berbicara secara pragmatis, berpikir tentang tujuan jangka panjang akan memperkuat kehendak Anda untuk menolak tekanan ini. Jika anda memfokuskan pikiran Anda pada kebebasan dan masyarakat yang Anda bisa dirikan dengan tetap teguh, Anda akan menemukan kekuatan untuk melakukannya. “Berprinsiplah pada sesuatu, atau Anda akan jatuh untuk sesuatu yang sia-sia”

Dan jika cynics menganggap gila kebebasan, gila masyarakat…jika “kaum realistis yang keras” berkata bahwa profit adalah satu-satunya yang ideal…jangan hiraukan mereka, dan gunakan copyleft sama seperti semuanya.


Esai ini telah dipublikasikan dalam buku Free Software, Free Society: The Selected Essays of Richard M. Stallman.